Objek Kajian Seni Rupa dan Desain: Teori semiotika Dalam sebuah Mantra alas.Dalam penggunaannya ini Semiotika Riffaterre.Yang berarti Mendeskripsikkan struktur dan makna teks Mantra Alas.Mantra ini juga termasuk kedalam sebuah karya sastra.

Pendekatan : Dalam Penulisan ini penulis membuatnya dengan teori semiotika Riffaterre.Dalam penulisan ini , pembacanya juga di beri tahu bahwa mantra ini juga bisa berupa doa dan harapan melalui penciptaan jin, malaikat, nabi dan rasul bahkan merujuk kepada entitas tertinggi makrokosmos maupun mikrokosmos yaitu Tuhan

Analisis : Dalam pembuatan iklan ini menggunakan teorii semiotika riffaterre.Dan juga menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif terdiri atas serangkaian praktik material interpretif deskritif dan serangkaian representasi, meliputi data berupa kata-kata atau pernyataan-pernyataan

Teori : pada mantra “Mengembalikan Sihir” dapat diformulasikan dalam paparan tentang dimensi struktural dan dimensi semiotisnya. Dimensi struktural menekankan upaya untuk mengungkap tema dan diksi, sedangkan dimensi semiotis menekankan pada tanda-tanda estetis hasil kreasi pencipta mantra (anonim) atas potensi bahasa lokal terkait dengan konteks kultural dan nilai-nilai supranatural.
Kesimpulan : Mantra yang ternyata dapat termasuk karya sastra.Karena termasuk puisi tertua lisan yang dimanfaatkan sebagai semacam doa dan harapan kepada Tuhan melalui ciptaan-Nya.Dalam pembahasannya menggunkan metode kualitatif dan juga menggunakan teori semiotika Riffaterre.

Dari rangkuman diatas bahwasannya dalam sebuah mantra juga dapat digolongkan sebagai sebuah karya sastra yang mempunya suatu symbol dan harusnya bisa dimengerti oleh masyarakat.




judul : Analisis Deskriptif dan Tabulasi Silang pada Konsumen Taxi Ride Sharing: Studi Kasus Perusahaan Taxi Ride Sharing
tahun : 2017
penulis : Gaby Olivia Djaswadi
publish : JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6

latar belakang penelitian:
Perkembangan layanan transportasi umum di Indonesia saat ini semakin beragam dan sangat memanfaatkan kecanggihan teknologi. Salah satu transportasi umum yang 
memiliki banyak pengguna adalah taxi ride sharing. Permasalahan yang menjadi penghambat eksistensi perusahaan adalah niat beli, dapat dikarenakan adanya daya tawar konsumen yang tinggi sehingga membuat konsumen 
mudah beralih dari satu merek ke merek lain apabila perusahaan tidak mampu menyesuaikan keinginan atau harapan dari konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari konsumen taxi ride sharing.

teori utama:
analisis deskriptif dan analisis tabulasi silang terhadap 171 responden di Kota Surabaya yang pernah menggunakan taxi ride sharing dalam 
kurun waktu satu bulan terakhir. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah mayoritas konsumen yang didominasi 
oleh perempuan cenderung memiliki pengeluaran kurang dari Rp 100.000 untuk menggunakan taxi ride sharing setiap bulannya dan mayoritas responden memilih taxi ride sharing 
karena faktor promosi/diskon.

metode penelitian:
Jenis penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian conclusive, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji 
hubungan antar variabel. Penelitian deskriptif digunakan dalam penelitian ini karena bertujuan untuk mendeskripsikan suatu fungsi dari suatu hal. Penelitian 
ini bersifat cross-sectional yaitu keadaan dimana penelitian hanya memberikan sebuah gambaran mengenai kondisi 
yang tidak bersifat kontinu, hanya padasuatu titik waktu tertentu dan digunakan multiple-cross sectional karena 
responden penelitian terdiri dari beberapa sampel. 

sampel penelitian:
Metode sampling yang digunakan adalah non-probability sampling menggunakan judgemental sampling, yang merupakan teknik penentuan sampel dengan beberapa pertimbangan. Peneliti mengumpulkan data melalui 
responden yang dirasa telah memenuhi kriteria pengisian kuesioner dan pertimbangan beberapa aspek. Kriteria responden penelitian ini merupakan pengguna taxi ride 
sharing yang pernah memesan layanan taksi online dari aplikasi Uber, Grab dan Go-Jek selama satu bulan terakhir. Oleh karena itu, subjek penelitian yang ditetapkan adalah 
pengguna taxi ride sharing berusia di atas 17 tahun karena dalam usia tersebut dianggap sudah mampu membuat keputusan, sehingga dapat mengisi kuesioner dengan baik 
dan benar. 

hasil:
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat 
disimpulkan bahwa mayoritas responden adalah perempuan 
berusia 23-28 tahun dan merupakan responden kelas 
menengah dengan pendapatan berkisar Rp 2.000.000 – Rp 
4.000.000, serta mengeluarkan biaya kurang dari Rp 
100.000 per bulan untuk penggunaan taxi ride sharing. 
Hasil analisis tabulasi silang terhadap variabel demografi 
dan usage responden menyatakan bahwa responden sering 
menggunakan Uber karena adanya promosi/diskon yang 
ditawarkan perusahaan taxi ride sharing.


judul : Karya Mural Sebagai Medium Mengkritisi Perkembangan Jaman (Studi Kasus Seni Mural Karya Young Surakarta)
tahun : 2019
penulis : Ryan Sheehan Nababan
publish : JURNAL UMM

latar belakang penelitian:
Mural di era mutakhir ini mendapatkan perhatian dan apresiasi dari masyarakat umum di Indonesia, yang 
biasanya awam terhadap praktik-praktik seni rupa. Mulai banyak mural yang dapat ditemukan keberadaannya di ruang-ruang publik. Mulai dari mural yang sarat akan 
kepentingan kapitalisme (media beriklan) hingga yang mengandung pesan-pesan atau kritik sosial.

teori utama:
Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk menunjukkan bahwa dalam proses dan kerja kreatif kesenian atau desain, pada studi ini adalah karya mural 
dari Young Surakarta, dapat menjadi medium penyampai pesan nilai moral serta menjadi medium untuk mengkritisi dan refleksi terhadap perkembangan teknologi.

metode penelitian:
Guna mengungkap hasil yang ingin ditemukan penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif 
kualitatif, yaitu mendeskripsikan dengan rinci dan mendalam mengenai gambaran kondisi yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan

sampel penelitian:
Teknik sampling yang dipakai adalah purposive sampling. Sutopo menegaskan bahwa purposive 
sampling lebih tepat digunakan untuk penelitian kualitatif karena mampu menangkap kelengkapan, kebenaran, dan kedalaman data. 
Data yang diperoleh melalui: 1) Wawancara mendalam terhadap informan kunci, yaitu Young Surakarta; 2) Observasi, yaitu mengamati dan 
mencatat secara sistematis terhadap fenomena yang muncul selama proses kerja kreatif Young Surakarta) Content analysis, yaitu mencatat isi penting (baik 
tersurat maupun tersurat) pada dokumen atau arsip berupa foto, gambar, video, catatan penting, dan 
dokumen lainnya yang berkaitan dengan Young Surakarta beserta karya seni muralnya.

hasil:
Mural menjadi bagian dari seni publik yang membutuhkan komunikasi dua arah. Seniman mural 
melakukan komunikasi secara tampilan visual terhadap segala sesuatu yang ingin disampikannya, dan masyarakat 
sebagai penikmat mampu berinteraksi langsung kepada seniman mural dan karyanya. Maka mural tidak dapat berdiri sendiri tanpa kehadiran makna dan pesan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANALISIS SEMIOTIKA PADA FILM LASKAR PELANGI

Semiotika symbol dalam Pendakian